Secara umum, obesitas dideskripsikan sebagai penyakit kompleks yang melibatkan kelebihan lemak tubuh. Obesitas tidak hanya dialami orang dewasa, namun juga bisa terjadi pada anak-anak.
Untuk menentukan apakah anak mengalami obesitas, selain mengamati tanda-tanda yang terlihat juga perlu dilakukan pengukuran indeks massa tubuh (IMT/BMI).
Tanda-Tanda Bila Anak Mengalami Obesitas
Kelebihan berat badan pada anak dengan obesitas kerap disertai dengan tanda-tanda lain, di antaranya:
- Sesak napas
- Kelelahan
- Mudah berkeringat
- Sleep apnea atau mendengkur
- Nyeri sendi
- Dislokasi panggul
- Kaki datar
- Ruam kulit dan iritasi
- Stretch mark di pinggul, perut, dan punggung
- Acanthosis nigricans, garis kulit gelap seperti beludru di sekitar leher atau area lipatan tubuh lainnya
- Jaringan lemak di area payudara
- Sembelit
- Mengalami refluks asam lambung
- Pubertas dini (pada anak perempuan)
- Pubertas yang tertunda (pada anak laki-laki)
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Dapat Menyebabkan Obesitas pada Anak
Indeks Massa Tubuh Anak Obesitas
Sama seperti pada orang dewasa, obesitas pada anak dapat didiagnosis dengan menghitung indeks massa tubuh.
Untuk menghitung berapa IMT Anda, maka Anda perlu tahu berapa berat badan anak dalam kilogram dan tinggi badan dalam sentimeter (cm), kemudian memasukkan angka tersebut dalam rumus berikut:
Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m)²
Keterangan hasil IMT:
- Di bawah 18,5 - artinya anak memiliki berat badan di bawah ideal dan mungkin kekurangan nutrisi
- 18,5-24,9 - artinya anak berada dalam kisaran berat badan yang sehat
- 25-29,9 - artinya anak memiliki kelebihan berat badan
- Di atas 30 - artinya anak tergolong obesitas
Diagnosis obesitas juga ditentukan berdasarkan bagan pola pertumbuhan anak-anak WHO. Kategori status berat berdasarkan rekomendasi para ahli adalah sebagai berikut:
- Berat badan kurang - kurang dari persentil ke-5
- Berat badan sehat - berada di persentil ke-5 hingga kurang dari persentil ke-85
- Kelebihan berat badan - jika berada di persentil ke-85 hingga kurang dari persentil ke-95
- Obesitas - jika berada di persentil ke-95 atau lebih
Perlu dicatat bahwa IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, namun IMT memiliki korelasi dengan pengukuran lemak tubuh.
Baca Juga: Perlu Anda Ketahui Tentang Indeks Massa Tubuh
Kebiasaan untuk Mencegah Obesitas Anak
Obesitas pada anak sebagian besar dipengaruhi oleh kebiasaan anak berkaitan dengan pola makan, aktivitas, dan juga olahraga. Untuk mencegah obesitas anak, berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dilakukan:
- Tidak menghadiahi anak dengan makanan manis atau camilan
- Membiasakan agar makanan di piring bersih dengan porsi yang telah disesuaikan dan tidak berlebihan
- Tidak memaksa anak makan saat sudah kenyang
- Mengajarkan kebiasaan pada anak hanya makan saat lapar dan berhenti saat kenyang
- Memastikan anak mencukupi kebutuhan tidur berkualitas karena kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan akibat meningkatnya kadar ghrelin, hormon yang bertanggung jawab atas nafsu makan
- Tidak melarang anak secara berlebihan untuk menghindari semua makanan manis karena anak-anak mungkin memberontak dan justru makan berlebihan atau sembunyi-sembunyi
Ingin tahu lebih lanjut mengenai obesitas anak dan langkah-langkah yang harus ditempuh sebelum memeriksakan anak? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ahli melalui aplikasi AI Care.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
CDC (2022). Defining Childhood Weight Status. Available from: https://www.cdc.gov/obesity/basics/childhood-defining.html
Gila Lyons (2023). What Is Childhood Obesity?. Available from: https://www.endocrineweb.com/conditions/childhood-obesity
Kids Health (2023). Overweight and Obesity. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/overweight-obesity.html
Mayo Clinic (2021). Obesity. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obesity/symptoms-causes/syc-20375742